MERANGKUL JIWA YANG TERLUKA: DIAGNOSTIK PASTORAL KONSELING DALAM MENANGANI KASUS BUNUH DIRI
Keywords:
Pastoral Konseling, Bunuh diriAbstract
ABSTRAK
Bunuh diri adalah masalah yang serius yang mempengaruhi banyak individu di seluruh dunia terutama di kalangan anak muda menjadi fenomena yang semakin memprihatinkan. Di tengah tekanan sosial, luka batin, dan minimnya ruang aman untuk bercerita, banyak anak muda merasa kehilangan arah dan makna hidup. Artikel ini bertujuan membahas peran diagnostik pastoral konseling dalam menangani kasus bunuh diri, dengan fokus pada pemahaman menyeluruh terhadap faktor-faktor yang berkontribusi pada tindakan tersebut. Pendekatan diagnostik pastoral konseling menekankan pentingnya mempertimbangkan aspek spiritual, psikologis, sosial dan fisik dalam memahami akar permasalahan. Artikel ini juga menyoroti pentingnya kehadiran pendampingan yang empatik, penerimaan tanpa syarat, dan pemberian pengharapan dalam terang kasih Allah. Hasil kajian menunjukkan bahwa pastoral konseling dapat menjadi jembatan pemulihan jiwa muda yang terluka, membuka ruang dialog batin, dan mengarahkan mereka kembali pada nilai hidup yang bermakna. Pelayan pastoral diharapkan mampu menjadi sahabat perjalanan bagi anak muda yang sedang bergumul dengan ideasi bunuh diri, serta menciptakan komunitas yang mendukung dan menyembuhkan.
Kata Kunci: Pastoral Konseling, Bunuh diri