SPIRITUALITAS PROGRESIF DAN KEHAUSAN MAKNA: MENAFSIRKAN KEBUTUHAN TRANSENDENSI GEN Z DI TENGAH BUDAYA POP
Keywords:
Progressive Spirituality, Gen Z, Pop Culture, Identity Crisis, Practical Theology, Spiritualitas Progresif, Budaya Pop, Krisis Identitas, Teologi PraktikaAbstract
Abstrak
Generation Z (Gen Z) is experiencing a significant identity crisis and a "thirst for meaning" resulting from deep immersion in digital pop culture, which often conflicts with Christian values and leads to church disaffiliation. This article aims to interpret Gen Z's need for transcendence and to formulate a practical theological framework called "Progressive Spirituality" as a relevant pastoral response. This research employs a qualitative literature study method with an interdisciplinary approach, synthesizing findings from theology, psychology, cultural studies, and education. The results indicate that Gen Z's "thirst for meaning" is essentially a longing for authentic relationships, which pop culture fails to provide. In response, Progressive Spirituality is proposed as a practice of faith rooted in the holistic mission of Christ, actualized through two main pillars: the development of self-leadership as an antidote to the identity crisis, and the transformation of the church into an incarnational "shared space". The practical implication for the church is the urgency of adopting innovative pastoral strategies, such as shifting to a family-centric ministry model, creatively utilizing technology for outreach, and building authentic, empowering communities.
Abstrak
Generasi Z (Gen Z) mengalami krisis identitas dan "kehausan makna" yang signifikan akibat imersi mendalam dalam budaya pop digital, yang sering kali bertentangan dengan nilai-nilai Kristiani dan menyebabkan disafiliasi dari gereja. Artikel ini bertujuan untuk menafsirkan kebutuhan transendensi Gen Z dan merumuskan sebuah kerangka teologi praktika yang disebut "Spiritualitas Progresif" sebagai respons pastoral yang relevan. Penelitian ini menggunakan metode studi kepustakaan kualitatif dengan pendekatan interdisipliner, mensintesiskan temuan dari bidang teologi, psikologi, studi budaya, dan pendidikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa "kehausan makna" Gen Z pada hakikatnya adalah kerinduan akan relasi yang otentik, yang gagal dipenuhi oleh budaya pop. Sebagai jawabannya, Spiritualitas Progresif ditawarkan sebagai sebuah penghayatan iman yang berakar pada misi holistik Kristus, diwujudkan melalui dua pilar utama: pengembangan kepemimpinan diri sebagai antitesis krisis identitas, dan transformasi gereja menjadi "ruang bersama" yang inkarnasional. Implikasi praktis bagi gereja adalah urgensi untuk mengadopsi strategi pastoral yang inovatif, seperti pergeseran ke model pelayanan family-centric, pemanfaatan teknologi secara kreatif untuk penjangkauan, dan pembangunan komunitas yang otentik serta memberdayakan.
References
Agata, B., Barus, M., & Arifianto, Y. A. (2022). Pendidikan Kristiani Membangun Nilai Spiritualitas Remaja Kristen. SIKIP: Jurnal Pendidikan Agama Kristen, 3(2), 115-128.
Amelia, D., & Sikumbang, A. T. (2024). Representasi Pesan Edukasi dalam Film "Di Bawah Umur" (Analisis Semiotika John Fiske Tentang Perilaku Remaja Gen-Z). Jurnal Indonesia: Manajemen Informatika dan Komunikasi (JIMIK), 5(2), 2001-2010.
Harefa, F. L. (2019). Spiritualitas Kristen di Era Postmodern. Manna Rafflesia, 6(1).
Kanety, F. C. (n.d.). Pembinaan Warga Gereja Berbasis Media bagi Gen Z di Era 5.0. [Artikel].
Mangestuti, R., & Aziz, R. (2017). Pengembangan Spiritualitas Remaja: Mengapa Remaja Laki-Laki Lebih Memerlukan Dukungan Keluarga dalam Pengembangan Spiritualitas. PSIKOISLAMIKA: Jurnal Psikologi Islam (JPI), 14(1), 31-37.
Mumu, A. S. (2025). Pendekatan Pendidikan Pastoral Terhadap Krisis Identitas Remaja Gereja di Era Digital. PASOLO: Jurnal Ilmu Teologi dan Pendidikan Kristen, 2(1), 1-15.
Ndewa, S. S. J., Lestari, M. M., & Topayung, S. L. (2025). Menanam Jiwa Kepemimpinan Kristen Sejak Remaja di Era Digital. Sukacita: Jurnal Pendidikan Iman Kristen, 2(3), 51-62.
Radandi, M. N. P., Salsabila, S., Dalina, D., Desrina, T. I., Nurrahman, S., & Delin, L. O. (2023). Pengaruh Kecanduan Game Online Terhadap Keterampilan Sosial pada Remaja Gen Z. Educate: Journal of Education and Learning, 1(2), 74-80.
Ridaryanthi, M. (2014). Bentuk Budaya Populer dan Konstruksi Perilaku Konsumen: Studi Terhadap Remaja. Jurnal Visi Komunikasi, 13(01), 87-104.
Situmorang, S. A. (2023). Urgensi Gereja sebagai Ruang Bersama: Sebuah Upaya Gereja bagi Generasi Z. Jurnal Diakonia, 3(3), 99-111.
Supriadi, M. N., Dilla, M., & Bora, L. N. (2021). Relevansi Misi Kristus bagi Spiritualitas Kristen. SESAWI: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen, 2(2), 75-85.
Tanudjaja, R. (2018). Spiritualitas Kristen & Apologetika Kristen. Malang: Literatur SAAT.
Tasyarasita, A. Z., Duhita, M. E., Yulianti, W., & Yustanto, H. (2023). Ragam Bahasa Slang oleh Remaja Gen Z pada Media Sosial TikTok (Kajian Sosiolinguistik). Translation and Linguistics (Transling), 3(2), 98-109.
Valenciana, C., & Pudjibudojo, J. K. K. (2022). Korean Wave; Fenomena Budaya Pop Korea pada Remaja Milenial di Indonesia. Jurnal Diversita, 8(2), 205-214.
Zega, Y. K. (2021). Pendidikan Agama Kristen dalam Keluarga: Upaya Membangun Spiritualitas Remaja Generasi Z. Jurnal Luxnos, 7(1), 105-110
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 MATA GURU: Jurnal Pendidik dan Tenaga Kependidikan

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.