MEMBANGUN KESADARAN KRITIS PENDIDIKAN PEMBEBASAN SEBAGAI SOLUSI TERHADAP MARGINALISASI ORANG ASLI PAPUA
Keywords:
Orang Asli Papua, pendidikan transformatif, ketimpangan struktural, kesadaran kritis, kurikulum berbasis lokal. , Indigenous Papuans, transformative education, structural inequality, critical awareness, culturally responsive curriculum.Abstract
Ketimpangan yang dialami oleh Orang Asli Papua (OAP) dalam sektor pendidikan masih menjadi masalah utama meskipun pemerintah telah meluncurkan berbagai program pembangunan. Sistem pendidikan yang bersifat sentralistik dan tidak memperhatikan nilai serta kondisi lokal justru memperdalam ketidaksetaraan struktural. Melalui pendekatan analisis kritis, ditemukan bahwa konsep pendidikan pembebasan yang dikembangkan oleh Paulo Freire dapat menjadi jawaban atas persoalan ini. Model pendidikan ini menekankan dialog dan partisipasi aktif sehingga OAP dapat berperan sebagai pelaku utama dalam proses pembelajaran. Pendidikan yang berakar pada budaya lokal berfungsi untuk menumbuhkan kesadaran kritis yang memungkinkan mereka memahami sekaligus mengubah realitas ketertindasan yang dialami. Agar pendekatan ini berhasil diterapkan, perlu adanya perubahan mendasar dalam kebijakan pendidikan yang memberi ruang partisipasi kepada masyarakat adat, terutama dalam penyusunan kurikulum dan pengambilan keputusan pendidikan.
Educational disparities affecting Indigenous Papuans continue to pose significant challenges, even in the presence of numerous national development initiatives. The prevailing centralized educational model fails to reflect the local context, thereby perpetuating existing structural injustices. A critical evaluation of this issue suggests that Paulo Freire’s theory of liberating education presents a promising path forward. This method, rooted in dialogue and participatory engagement, empowers Indigenous learners to become proactive agents within their own educational journeys. By embracing a culturally responsive educational approach, it fosters critical awareness that allows communities to identify and dismantle the systems that marginalize them. For this approach to be effective, it requires comprehensive educational policy reforms that ensure the inclusion of Indigenous voices in curriculum development and decision-making processes.